gaqmls.blogg.se

Pdf peta pulau jawa
Pdf peta pulau jawa











pdf peta pulau jawa

Sundaland presently composes the southeastern corner of the Eurasian continental plate. This regional tectonic reconstruction can be a possible alternative model to explain the distribution of numerous hydrocarbon seep in the Neogene deep water North Serayu and Banyumas basins with enigmatic origin in petroleum system, differed with the adjacent Bogor Basin to the west which shows no hydrocarbon seeps. The PCFZ is likely to be part of the dextral Malacca strike-slip fault which controlled the development of the Paleogene basins in Sumatra. The PCFZ is interpreted as a regional fault which controlled the N-S transtensional pull-apart Paleogene basins in NWJB.

pdf peta pulau jawa

These tectonics models suggest that the prolific hydrocarbon zone associated with Sundaland, originally developed to the east of the Northwest Java Basin (NWJB) has been translated to the southeast along the PCFZ. The PCFZ has been interpreted to have translated the eastern extension of SW-NE pre-Tertiary subduction zone ☒00 km to the southeast. PCFZ also controlled the development of the intra-arc transtensional deep water basin, and the distribution of the volcanoclastic Halang Formation. Pamanukan Cilacap Fault Zone (PCFZ), which oriented in NW-SE (Sumatran Trend) has been interpreted to become barrier between Neogene deep water basins in western and central Java, Bogor Basin and North Serayu Basin, respectively. Gejala tektonik ini dipikirkan telah menyebabkan lekukan garis pantai utara dan selatan Jawa Tengah, penyingkapan kompleks batuandasar Lok Ulo – Karangsambung di sebelah utara Kebumen, penenggelaman kerak utara Jawa Tengah, dan terputusnya Jalur Pegunungan Selatan di bagian selatan Jawa Tengah. Kompensasi isostatik atas pembubungan ini terjadi di bagian utara Jawa Tengah dengan tenggelamnya kerak batuan di kawasan ini. Di kawasan Cilacap - Kebumen, telah terjadi pembubungan maksimum akibat penguncian tektonik oleh bertemunya dua sesar besar itu di sebelah selatan Nusa Kambangan. Kedua sesar besar tersebut telah menimbulkan pembubungan isostatik akibat massa kerak Bumi yang terdorong dan tersempitkan menuju bagian selatan Jawa Tengah. Lekukan timur garispantai Jawa Tengah di sekitar Semarang ke arah timurlaut diperkirakan sebagai akibat sesar mendatar sinistral Muria – Kebumen yang berarah baratdaya – timurlaut. Lekukan barat garispantai Jawa Tengah di sekitar Cirebon ke arah baratlaut dipikirkan sebagai akibat sesar mendatar dekstral Pamanukan – Cilacap yang berarah baratlaut – tenggara. Kedua sesar besar tersebut bertemu di Jawa Tengah dan telah menyebabkan perubahan geologi yang berarti. Kedua sesar mendatar tersebut diperkirakan mewakili dua arah elemen tektonik Paleogen Indonesia Barat yaitu arah Sumatra (baratlaut – tenggara) dan arah Meratus (baratdaya – timurlaut). Pemeriksaan data geologi yang meliputi data gayaberat, geologi permukaan, citra satelit, dan seismik didukung analisis struktur dan tektonik regional menggiring ke pendapat bahwa sepasang sesar mendatar besar yang saling berlawanan arah dan gerak pergeserannya telah berperan penting atas pembentukan gejala geologi ini. Hal ini telah mengundang keingintahuan tentang asal gejala geologi ini dan akibat yang telah ditimbulkannya. Garispantai utara dan selatan Jawa Tengah menyempit masuk lebih ke dalam membentuk lekukan (indentasi) dibandingkan dengan garispantai utara dan selatan Jawa Barat dan Jawa Timur.













Pdf peta pulau jawa